Friday, April 13, 2012

Turunkan harga BBM sekarang juga,dan turunkan pemerintahan SBY-BUDIONO’            
 
rangkaian kalimat ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita,ya..,hampir setiap hari kalimat ini dan yang sejenis dengan ini sedang berkumandang diseantero  negeri tercinta ini yang katanya kaya akan minyak buminya. Memang kaya akan minyak,akan tetapi hasil minyak ini hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja;seperti para pejabat,para orang-orang kaya dinegeri ini dan orang-orang yang ada didalam pemerintahan,sehingga yang miskin hanya dapat ‘kerak-kerak’ minyaknya saja dan itupun harus rela antri kiloan meter panjangnya dan berjam-jam sampai jelek dibuatnya.sehingga rakyat bertanya:‘kemana minyak kami’?
            Sebelum kita membahas dampak dan pengaruhnya terhadap masyarakat mana yang akan parah terkena imbas akan kenaikan harga BBM ini maka terlebih dahulu kita akan membahas mengenai mengapa wacana kenaikan harga BBM ini kembali digulirkan?
            Karena segala sesuatu itu pasti ada sebab-akibatnya,agar kita bisa mencarikan solusi untuk suatu permasalahan jika kita tahu sebabnya.
            Mari kita runut kembali kebelakang,pada pemerintahan SBY  jilid I  BBM sempat naik 2 kali.dalam hal ini kita contohkan bahan bakar premium(bensin)yaitu pada tahun 2004-2009  yaitu pada harga Rp.5000 yang kemudian sebelum pemilihan umum 2009 terjadi harga BBM jenis premium kembali turun menjadi Rp.4500,kebijakan penurunan harga BBM ini penulis memandangnya  adalah hanya sebagai jargon kampanye partai yang berkuasa saat itu agar terpilih kembali pada pemilu berikutnya.,dan terbukti bahwa banyak iklan-iklan kampanye di media massa terutama di media televisi masyarakat indonesia seperti di doktrin bahwa pada pemerintahan SBY lah harga BBM turun sebanyak 2 kali, jargon ini terbukti manjur sehingga banyak masyarakat kita dibodoh-bodohi dengan politik pencitraan yang dilakukan oleh partai yang berkuasa,seakan-akan memang benar bahwa pada pemerintahan SBY lah BBM dinegeri ini harganya menjadi murah. Yang tentu akan mendapatkan suara mayoritas dari masyarakat menengah kebawah. padahal segala sesuatu yang turun itu pasti sebelumnya adalah naik,ternyata politik pencitraan yang seperti inilah yang kerap dilakukan oleh partai berkuasa untuk meraih suara dari rakyat.
            Dan memang terbukti pada pemilu tahun 2009 strategi pencitraan ini memang ‘Topcer’dengan ditandai partai yang berkuasa mendapatkan suara mayoritas (LSI,2009) sehingga kembali memerintah negeri ini untuk kedua kalinya.
Nah,bagaimana dengan rencana pemerintah  menaikkan kembali harga BBM pada situasi pada saat ini? Apakah ini juga politik pencitraan sebagai strategi untuk pemilu tahun 2014 mendatang?
Menurut penulis hanya ada 2 kemungkinannya,diantaranya:
  1. Menaikkan harga BBM juga bagian dari politik pencitraan,karena tren positif  akan kepercayaan publik terhadap partai yang berkuasa saat ini menurun drastis(LSI;2011), untuk mengangkat kembali kepercayaan itu maka digunakan strategi ini dengan pertimbangan 1 tahun kedepan BBM naik dan memasuki awal tahun 2014 maka harga BBM akan kembali diturunkan dengan alasan bahwa perekonomian telah stabil dan pulih kembali dengan demikian akan tercermin bahwa kinerja pemerintahan sekarang berhasil melalui saat kritis yang dialami oleh negara,dengan otomatis keberhasilan itu akan mendongkrak suara dan simpati rakyat terhadap partai yang berkuasa,sehingga jargonnya menjadi
’BBM turun sebanyak 3 kali’ hanya terjadi pada pemerintahan yang sekarang ini,akan digunakan kembali untuk pemilu mendatang.
  1. Kemungkinan yang kedua adalah sebagai pengalihan perhatian publik,hal ini dapat kita cermati dari kasus-kasus yang menimpa para kader partai yang berkuasa. Kita tahu bahwa dengan adanya wacana menaikkan harga BBM agar mengalihkan perhatian publik terutama nya adalah media massa agar segera publik dan media fokus terhadap permasalahan BBM sehingga melupakan berbagai kasus yang menimpa kader-kader dan bahkan para petinggi partai yang berkuasa sehingga kasus-kasus besar itu akan lenyap dan hilang dengan sendirinya.inilah yang terjadi pada kasus sebelumnya seperti kasus munir,century,dll.
Dan analisa penulis ini senada dengan pernyataan kader partai yang berkuasa yang ada didaerah aceh  yang notabene nya adalah petinggi partai itu sendiri,dengan mengatakan bahwa  ”isu menaikkan  BBM adalah salah satu strategi para petinggi partai ini agar publik melupakan kasus-kasus yang menimpa para kadernya seperti,kasus anas, nazaruddin,anggelina sondakh dan kawan-kawan yang terlibat  dalam proyek  hambalang,wisma atlit  dll.’ (Padang ekspress,Maret 2012)
 
            Analisa yang dibuat oleh penulis diatas merupakan hasil dari pengamatan terhadap kebijakan pemerintah yang katanya pro rakyat ternyata tidak ada sama sekali,walaupun pemerintah mengatakan bahwa menaikkan harga BBM bertujuan untuk  menyelamatkan APBN negara yang akan jebol jika tidak segera diselamatkan,karena negara mengatakan bahwa subsidi terhadap energi melebihi subsidi terhadap infrastruktur dan subsidi pendidikan yang hampir 2/3 nya dari APBN.
            Pemerintah juga mengatakan bahwa jika BBM ini naik maka subsidi untuk BBM  akan bertambah menjadi 137,4 triliun,subsidi listrik menjadi 65,0 triliun,dan cadangan risiko energi menjadi 23 triliun.(Padang Ekspres, 26/3/2012)
            Akan tetapi dilain sisi mantan Menkoekuin  Kwik Kian Gie pada suatu acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diselenggarakan oleh TV One menyatakan bahwa Subsidi pemerintah terhadap Energi yang katanya paling besar adalah Bohong Belaka .karena sebagian besar yang menikmati subsidi itu adalah golongan menengah keatas bukannya rakyat yang miskin.
 
            Setelah kita berbicara mengenai sebab digulirkannya wacana kenaikkan harga BBM ini,maka saya akan membahas apa dampak dari kenaikkan BBM ini jika memang benar-benar naik. Maka penulis memandangnya ada 2 sisi yaitu  dari sisi Mikroekonomi dan Makroekonomi.
  1. Secara Mikroekonomi  kenaikan harga BBM akan mempengaruhi perekonomian masyarakat seperti usaha mikro dan usaha kecil(UKM) dan yang paling terasa sekali dampaknya adalah kepada para Buruh,nelayan dan para petani gurem,sehingga daya beli masyarakat akan lemah,daya beli masyarakat maka akan menyebabkan kemiskinan yang akan semakin parah. Padahal data Bank Indonesia mengeluarkan bahwa ½ dari unit usaha diIndonesia adalah usaha mikro kecil dan menengah,sehingga yang menyelamatkan perekonomian indonesia pada krisis akhir tahun 1997 awal 1998 adalah usaha UKM ini,sehingga tidak berlebihan pula Bank Indonesia mengatakan bahwa Para pengusaha UKM ini adalah penyelamat indonesia pada tahun 1998.( Bank Indonesia,2010)
Jika harga BBM naik maka seluruh kebutuhan pokok pasti akan naik, karena BBM merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan manusia, didalam ilmu ekonomi dikenal dengan sebutan Multiplier Effect. Dimana kenaikkan harga BBM akan memicu kenaikkan variabel lain disegala bidang, seperti BBM naik maka transportasi,kebutuhan pokok, akan melambung tinggi,sehingga harga barang-barang akan naik dan ini sebagai awal pemicu inflasi yang tinggi,sehingga nilai uang itu tidak berguna sama sekali. inflasi tinggi maka akan menyebabkan PHK besar-besaran karena tinggi nya ongkos produksi sehingga perusahaan akan menekan cost(biaya)produksi serendah mungkin,karena besarnya angka pengangguran maka masyarakat tidak mempunyai daya beli terhadap barang dan jasa dikarenakan tidak memiliki income(pemasukan)sehingga terjadilah kemiskinan,dan pada akhirnya akan sangat berpengaruh kepada perekonomian negara.
Sekarang kita ambil contoh pengaruh naiknya BBM terhadap buruh,upah buruh telah ditentukan dengan UMR yang besarnya bervariasi,jika BBM naik maka risiko yang akan ditanggung oleh buruh adalah akan terancam di PHK karena perusahaan tidak mampu lagi memberikan upah,jika pun tidak dipecat maka upahnya akan sangat kecil terkadang jauh dari UMR yang ditetapkan,dengan upah yang kecil tersebut apa yang dapat dibeli oleh sang buruh tersebut disaat semua kebutuhan pokok melambung tinggi?
Begitu juga dengan para pelaku usaha kecil dan mikro(UKM)mereka akan terancam tutup usaha karena mahalnya biaya bahan baku dan produksi.
 
  1. Secara Makroekonomi dampak dari kenaikkan BBM ini adalah Economic Growth (EG) atau  pertumbuhan ekonomi(PE) akan lambat karena makroekonomi tidak dapat dipisahkan dari mikroekonomi kedua bidang ini akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam setiap daerah pasti mempunyai target pertumbuhan ekonomi nya tersendiri,
kita ambil contoh seperti propinsi Sumatera Barat tahun 2013 mempunyai target pertumbuhan ekonominya(PE) adalah 6.5% pertahun yang akan sulit direalisasikan, seperti yang dikatakan oleh bapak SYAFRIAL sebagai Assisten II Setdaprov Propinsi Sumatera Barat(Padang Ekspress, 28/3/2012).
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator pengukur tingkat kemakmuran suatu negara yang sangat berkaitan dengan Income per Capita atau pendapatan perkapita, karena tumbuh atau tidaknya perekonomian suatu negara diukur dari pendapatan perkapitanya,jika pendapatan penduduknya sangat rendah,maka tidak akan terwujudnya kemakmuran disuatu negara.yang pada akhirnya akan merugikan negara itu sendiri karena kecilnya income masyarakat sehingga tidak adanya masyarakat yang membayar pajak,padahal pajak merupakan suatu sumber pendapatan asli negara yang disebut juga dengan kebijakan fiskal.
 
            Permasalahan akan dampak naiknya BBM diatas itu hanyalah ditinjau sektor Moneter dari pemikiran secara akademis,sedangkan dari Sektor Rill dampaknya akan sangat parah sekali,padahal dalam perekonomian Sektor Rill inilah yang paling penting diperhatikan,karena sektor ini yang benar-benar terjadi dalam keseharian. Dengan naiknya harga BBM maka akan banyak usaha-usaha sektor Rill yang tidak bergerak,seperti para nelayan yang tidak bisa melaut karena solar mahal,usaha transportasi akan terhenti karena mahalnya ongkos,para petani tradisional maupun modern akan terancam tidak dapat menanam lagi,dan mau dikemanakah para penjual Bensin(premium)eceran yang ada disetiap jalan-jalan, bahkan yang ada dipedalaman kota dan desa yang akses ke SPBU sangat susah, sementara usaha menjual bensin eceran merupakan satu-satunya roda penggerak ekonomi mereka. Apakah pemerintah tidak memikirkan ini?
 
            Dengan melihat begitu banyak dan luasnya dampak akan kenaikkan BBM ini ternyata solusi pemerintah hanyalah solusi-solusi yang klasik dan terkesan tidak mendidik rakyatnya,seakan-akan rakyatnya mengemis kepada negara nya sendiri, solusi yang sangat miris tersebut diantaranya,:
  1. Subsidi :ini merupakan alat yang digunakan pemerintah untuk menipu rakyatnya,karena sebagian besar subsidi itu hanya dinikmati oleh golongan menengah keatas saja,sedangkan untuk golongan menengah kebawah sangat susah sekali mendapatkan subsidi ini,contohnya hanya untuk membeli(bukan meminta)minyak tanah saja dipangkalan harus antre sepanjang kiloan meter,waktu yang lama,dan itupun dijatah beberapa liter saja,dan yang paling miris adalah mendapatkan minyak tanah saja harus memiliki bukti administrasi tertulis dikelurahan/kecamatan setempat.
  2. BLT :bantuan langsung tunai ini yang sangat populer dikalangan masyarakat kita,kebijakan ini sangat tidak bermanfaat sekali bahkan sangat tidak mendidik,hanya dengan uang Rp.100.000/bulan. rakyatnya disuruh berdesak-desakan mulai dari yang paling muda sampai yang paling renta sekalipun bahkan sampai pingsan hanya untuk duit sebesar itu.
  3. BLSM: Bantuan Langsung Sementara Masyarakat,ini sama saja dengan BLT hanya bungkus nya saja yang diubah padahal isinya sama,yaitu kebohongan dan pembodohan terhadap rakyatnya.
‘BLSM diberikan kepada 180 juta rakyat miskin seluruh indonesia selama 6 bulan dan mendapatkan Rp.150.000/Bulan’ begitu kata Menkokesra Agung Laksono pada tgl 26/3/2012 di hotel Sahid Jakarta. (Padang Ekspress,27/3/2012)
 
Begitulah beberapa dampak buruk dari kenaikkan harga BBM yang sangat membuat rakyat menderita maka idiom yang  mengatakan bahwa ‘orang miskin tambah miskin,orang kaya tambah kaya’ sebentar lagi akan terbukti.
Berbicara mengenai pihak-pihak yang dirugikan akan kenaikan harga BBM ini maka sedikit saya kupas tentang pihak-pihak yang sangat diuntungkan jika harga BBM naik,diantara pihak itu adalah:
  1. Para Pejabat Pemerintahan;ternyata hal ini langsung dikatakan oleh Sutan Bhatogana politisi Partai Demokrat yang mengatakan bahwa ‘BBM harus naik,karena kalau tidak maka gaji pejabat akan dipangkas’(Padang Ekspress,25/3/2012)
Sungguh ironis memang,disaat rakyatnya berjuang untuk menghindari dari ancaman tidak dapat makan,para pejabatnya malah sibuk memikirkan dan cemas akan gaji mereka dipangkas.jika BBM naik maka mereka pasti akan menuntut kenaikkan gaji,tunjangan,bonus dll,
Padahal gaji mereka sangat mencukupi kebutuhan tersier mereka sedangkan rakyat sekadar untuk memenuhi kebutuhan primer saja sangat susah bahkan kekurangan,
apakah para politisi dan pemimpin dinegeri ini masih punya nurani?
 
  1. Para anggota Dewan yang Terhormat,tidak dapat dipungkiri lagi bahwa anggota dewan sebagai wakil rakyat harus berpihak kepada rakyat,seperti anekdot yang sering kita dengar bahwa semuanya sudah terwakili oleh mereka mulai dari rakyat mau kaya diwakili langsung oleh mereka,rakyat mau sejahtera sudah diwakili juga oleh mereka,rakyat mau rumah yang layak,sudah diwakili juga oleh mereka,rakyat mau jalan-jalan pun sudah diwakili oleh mereka dengan plesiran-plesiran meraka yang tidak berguna.para wakil rakyat yang terhormat itu yang ada dipusat maupun yang ada didaerah-daerah sama saja,kita ambil contoh anggota DPRD yang ada dikota padang saja sekarang ini sedang ‘berjuang’untuk membuat anggaran perawatan Kendaraan Dinas plus BBM tahun ini adalah sebesar Rp 1 MILIAR, angka ini naik dari tahun lalu yang sebesar Rp.800 Juta.
 Kota padang memiliki kendaraan dinas sebanyak 21 unit untuk para pejabat mereka yang terdiri dari  4 unit untuk pimpinan,6 unit untuk anggota fraksi,4 unit untuk anggota komisi,4 unit untuk Kabag,1 unit untuk bagian sekretaria DPRD,dan 2 unit untuk keperluan pejabat kejakarta.(Padang Ekspress;27/3/2012)    
  1. 3.     Pengusaha Besar; pengusaha yang terkhusus bergerak dalam bidang jual-beli minyak,tentu sangat mendukung akan kebijakan ini,karena mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.selain itu juga akan menguntungkan pengusaha minyak asing seperti Shell dari jerman, Chevron dari Amerika dan Total dari italia dengan bertambahnya jumlah SPBU mereka. Yang memungkinkan akan menyaingi Pertamina. 
            Itulah beberapa pihak-pihak yang diuntungkan jika BBM naik,melihat banyak dampak yang merugikan akan kenaikkan BBM ini maka dari itu tidak selayaknya lah BBM itu naik,karena masih banyak opsi-opsi lain yang lebih baik digunakan daripada kebijakan menaikkan BBM ini,seperti penggunaan energi alternatif, memaksimalkan penggunaan gas dll.
            Melihat dari begitu banyaknya dampak yang merugikan dari kebijakan ini,maka seharusnya lah kita ikut memperjuangkan agar kebijakan ini tidak terealisasi,bahkan konstitusi negara indonesia degan tegas melarang pemerintah untuk menaikkan harga BBM dan ini terdapat dalam Pasal 7 Ayat 6 UU Th 2012 tentang APBN. Namun sayangnya pemerintah dan wakil rakyat kita sepakat untuk meninjau kembali dan menguji materi kan undang-undang ini.
            Kita mahasiswa adalah sebagai agent of change harus bertindak dengan cepat,karena dipundak para mahasiswa lah harapan rakyat dijunjung,karena rakyat biasa dan yang kelas menengah kebawah meletakkan harapan yang begitu besar kepada kita,seperti pengakuan dari seseorang ibu yang sehari-harinya hanyalah sebagai pedagang kecil yang  beralamat diKubu Dalam kota Padang, dan ibu itu bernama ibu  Marianti yang berumur 45 tahun .berkata :
’Biarlah Mahasiswa yang Memperjuangkannya’ (Padang Ekspress,Selasa,27/3/2012)
By :
Bibin Slamet -Mahasiswa DIII Ekonomi-Akuntansi

1 comment:

  1. para scientist, mohon ditinjau lagi. BBM harusnya tak pernah habis karena sebenarnya bukan berasal dari fosl makhluk hidup ayng tertimbun berjuta2 tahun lalu. so, ini kebohongan publik dan ilmu pengetahuan.

    http://beningmata06.blogspot.com/

    ReplyDelete