10 Hari Pertama Bulan Ramadhan - Assalamualaikum Wr. Wb.
Fase 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan di sebut dengan Malam Rahmat, 10
Hari Kedua di sebut dengan Maghfiroh, dan 10 Hari Ketiga disebut dengan
Itsfunminannar (pembebasan dari Api Neraka).
Suatu Ketika Para Sahabat Bertanya Kepada Rasullullah saw,
YaRasullullah, apa sih sebenarnya keutamaan (kelebihan) Sholat Sunnat
Tarwih Pada Bulan Ramadhan?,lalu Rasullullah pun menjawab sebagaimana
yang dijelaskan dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Saiyidian
Ali(r.a), Kelebihan Sholat Sunnat Tarwih Pada bulan Ramadhan Adalah sbb :
Malam Pertama :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam pertama
Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di
lahirkan
Malam Kedua :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam dua
Ramadhan, maka dosanya dan kedua dosa ibu bapak nya akan di ampuni oleh
SWT
Malam Ketiga :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ketiga
Ramadhan, maka maka malaikat yang ada di Arsy berdoa kepada Allah agar
diampuni dosa kita
Malam Ke empat :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke empat
Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala dari orang2 yang membaca kitab
Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur'an
Malam Ke Lima :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam lima
Ramadhan, maka Allah akan Memberikan Pahala sebagaimana Pahala nya
orang2 yang sholat di masjidil Haram, Masjid Madina dan Aqsa.
Malam Ke Enam :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke enam
Ramadhan, maka Malaikat yang tawaf di Baitul Makmur (70Ribu malaikat)
serat batu2 dan tanah mendoakan orang2 yang melaksanakan sholat tarwih
pada malam ini.
Malam Ke Tujuh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke tujuh
Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala Se akan2 bertemu dengan Nabi
Musa dan Berjuang mengalahkan musuh ketatnya yaitu Fi'aun dan Hamman.
Malam Ke delapan :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam kedelapan
Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala yang di lakukan nabi Ibrahim
As
Malam Ke Sembilan :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke
sembilan Ramadhan, maka ia akan di naikkan mutu dan nilai ibadah nya
sebagaimana mutu dan Ibadah Nabi Muhammad SAW.
Malam ke Sepuluh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke
sepuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya kebaikan
dunia dan Akhirat.
......To be continued...
Thursday, July 26, 2012
Thursday, July 19, 2012
SAMBUT RAMADHAN
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Marhaban Ya Ramadhan.....
Mari Sambut Berkah di Bulan Penuh Rahmat ini dengan peningkatan amalan-amalan yang akan mengantarkan kita ke PINTU KEMENANGAN....
Tingkatkan Kesabaran...dan Hindari saling menyakiti baik dalam bentuk apapun sesama kita..
Minal Aidzin Wal Faidzin...
Mudah-Mudahan Sahabat LKEi Semua tetap semangat dan beraktivitas...
Keep Spirit...Hamasah !!!
Marhaban Ya Ramadhan.....
Mari Sambut Berkah di Bulan Penuh Rahmat ini dengan peningkatan amalan-amalan yang akan mengantarkan kita ke PINTU KEMENANGAN....
Tingkatkan Kesabaran...dan Hindari saling menyakiti baik dalam bentuk apapun sesama kita..
Minal Aidzin Wal Faidzin...
Mudah-Mudahan Sahabat LKEi Semua tetap semangat dan beraktivitas...
Keep Spirit...Hamasah !!!
Saturday, July 07, 2012
"KERINDUAN"
KERINDUAN
Tulisan ini memang menghentak qalb saya yang juga
merindukan kembalinya saat-saat dimana dakwah belum memasuki mihwar dakwah
kelembagaan,yakni masih berkutat pada marhalah dakwah keluarga.
Kerinduan akan pertemuan dengan al-akh yang penuh dengan
ruh ukhuwah. Kerinduan melihat begitu banyak al-akh yang dalam saku kemejanya
selalu ada mushaf kecil untuk dibaca saat waktu kosong,yang kini seakan
tergantikan dengan kesibukan memijit-mijit tombol handphone.
Kerinduan akan semangat menggelora di dada saat turun ke
jalan. Kerinduan akan ummahat yang selalu menutup rapat auratnya walaupun hanya
keluar rumah sesaat. Kerinduan malam-malam yang penuh dengan muhasabah,
mengingat begitu banyak waktu dan kesempatan dakwah yang sia-sia.
Kerinduan akan majalah cerita islami yang membuat hati
tergetar dan menjadi pembuka jalan untuk turunnya hidayah Allah, yang sekarang
tergantikan hanya untuk menuruti selera pasar. Atau kerinduan akan
nasyid-nasyid pembangkit semangat yang seakan tergantikan dengan nasyid-nasyid
mendayu-dayu bercerita tentang cinta.
Kerinduan pada azzam yang kuat untuk menjadi
mujahid-mujahid freelance membela ummat di seluruh penjuru dunia dan pada
kematian yang syahid, kerinduan pada ikhwan dan akhwatnya yang selalu menjaga
hijab dan pergaulan, yang seakan tergantikan dengan neo-ikhtilat, melalui
friendster,facebook,twitter,e-mail,chatting dan media lainnya. Dan begitu
banyak kerinduan-kerinduan lainnya yang kini hanya menjadi sebuah kenangan.
Atau karena jiwa saya sendiri yang sakit? Yang ruhnya
selalu kelaparan ,kering kerontang dan gersang. Yang hari dan malamnya selalu
penuh dengan sesuatu yang laghwu. Yang dalam ingatannya selalu dipenuhi dengan
kenikmatan dunia,hingga melupakan keabadian yang hakiki di akhirat sana.
Yang dalam penampilan fisiknya selalu berkeinginan
menjadi ikhwan metroseksual dan high technology minded,tidak lagi dengan
tawadhu’ sebagai pakaiannya dan zuhud menjadi surbannya. Atau yang lebih parah
adalah selalu mengatakan apa yang tidak pernah dikerjakan,ia tetap demikian
agar dirinya selalu terpandang dan mulia dimata manusia.
Masya Allah,sebegitu parahkah diri ini ? bila memang
demikian,maka patutlah untuk menyalahkan diri sendiri. Tak perlu salah merindu.
Dan tak perlu untuk menyalahkan ijtihad dari para masyaikh yang selalu berpikir
bagaimana caranya agar kapal besar bernama dakwah ini tetap terapung,tidak
tenggelam di tengah samudera luas dengan angin ribut dan gelombang setinggi
gunung.
Ikhwatifillah...maka nikmatilah surat terbuka ini,agar
kita menyadari bahwa sungguh tidak ada yang salah pada jalan yang penuh coba
dan rintangan ini, dan bahwa banyak yang perlu kita benahi, bahwa begitu banyak
yang perlu kita tajamkan pada sisi-sisi tumpul jiwa ini,bahwa begitu banyak
yang perlu kita segarkan pada ruh-ruh penuh dahaga ini.
NB : “Artikel ini dimuat di majalah Da’watuna.
By : Rahmat Abdullah.
Subscribe to:
Comments (Atom)